Alejandro Kirk, IPS: Bagaimana Anda melihat Hari Aksi Sedunia WSF? Seberapa efektifkah itu?"
Walden Bello: Saya pikir Hari Aksi WSF adalah ide bagus. Ini adalah langkah pertama dalam menggerakkan WSF dari sekedar forum diskusi menjadi arena aksi. Hal ini akan mendorong masyarakat untuk secara aktif menangani isu-isu dan melakukan mobilisasi untuk isu-isu tersebut. Karena aksi lokal dilakukan secara global, banyaknya aktivitas protes juga akan menggarisbawahi karakter transnasional gerakan sosial di WSF, yang merupakan salah satu kekuatan utama mereka.
IPS: Anda telah menyarankan agar WSF berubah menjadi "bentuk baru". Bagaimana Anda melihat masa depan dan bentuk WSF?
WA: Mengambil sikap terhadap isu-isu penting seperti agresi AS di Timur Tengah, penindasan Zionis terhadap rakyat Palestina, dan paradigma neoliberal yang menciptakan kemiskinan sangat penting untuk menjadikan WSF hidup dan relevan. Menolak untuk mengambil sikap dengan alasan bahwa hal ini akan membuat sebagian orang menjauh adalah cara yang pada akhirnya membuat suatu gerakan menjadi tidak relevan. Gerakan-gerakan yang maju dan berkembang adalah gerakan-gerakan yang tidak takut untuk mengambil sikap terhadap isu-isu penting di zaman kita. Saya tidak berbicara tentang mempertaruhkan pendirian pada 1001 isu namun pada isu-isu inti di zaman kita, mungkin sekitar enam atau tujuh isu. WSF sebagai gagasan “ruang terbuka” dapat diimplementasikan dalam arah yang liberal atau dalam arah yang berkomitmen dan progresif. Bersikap partisan dalam isu-isu yang memajukan keadilan, kesetaraan, dan demokrasi harus dilihat sebagai suatu kebajikan, bukan sebagai sikap yang harus dijauhi.
IPS: Apa keseimbangan yang tepat antara aksi politik di dalam partai politik dan di dalam gerakan sosial? Bagaimana dampaknya terhadap Asia Tenggara?
WA: Partai politik terus menjadi kendaraan penting bagi transformasi politik. Namun, gerakan sosial harus melihat partai sebagai salah satu wahana transformasi dan harus menggunakan lembaga dan lembaga lain, seperti serikat pekerja dan LSM, untuk mendorong agenda mereka. Partai pelopor atau partai Leninis yang mensubordinasikan organisasi dan gerakan masyarakat sipil pada satu tujuan utama – merebut kekuasaan politik – sudah ketinggalan zaman dan tidak berfungsi. Transformasi harus terjadi di berbagai bidang, dan prosesnya sama pentingnya dengan tujuan.
Gerakan sosial harus mendorong pelembagaan mekanisme, seperti majelis nasional gerakan sosial, yang dapat berfungsi sebagai pengawas birokrasi, parlemen, dan badan politik lainnya. Masyarakat sipil harus secara agresif menjadi penyeimbang bagi negara dan sektor swasta. Masyarakat sipil merupakan aktor kunci dalam menghidupkan kembali revolusi demokrasi, yang telah berubah menjadi elektoralisme di sebagian besar negara di Utara dan Selatan.
IPS: Sejak WSF pertama, Amerika Latin telah mengalami pergeseran spektakuler ke kiri, dalam berbagai bentuk. Apa hubungannya perkembangan ini dengan WSF? Menurut Anda, apakah proses ini akan menghasilkan perubahan yang berarti atau pada akhirnya akan mengarah ke arah yang lebih baik?
WA: Saya pikir WSF muncul dari sebuah proses di Amerika Latin di mana gerakan sosial, seperti di Brazil, mengguncang institusi perwakilan politik tradisional. Partai Pekerja di Brazil, pada tahap awalnya, merupakan gabungan energik antara partai politik dan gerakan sosial yang menarik kesetiaan dan imajinasi massa. Namun, tahap baru tercapai ketika Partai Buruh menjadi pesaing serius untuk mendapatkan kekuasaan. Ia menjadi "profesional" dan mulai menarik elemen kelas menengah yang hanya tertarik pada transformasi sosial terbatas. Kemudian, dalam beberapa tahun terakhir, pada masa kepresidenan Lula, negara dan rezim lama berhasil merebut Partai Buruh.
Pada saat yang sama, di Venezuela, hubungan karismatik antara presiden populis dan masyarakat miskin perkotaan menjadi kendaraan perubahan di negara dengan gerakan sosial yang lemah. Kemudian di Bolivia dan Ekuador, terdapat gerakan-gerakan sosial yang berakar kuat pada masyarakat adat yang meraih kekuasaan melalui pemilu dan, tidak seperti di Brasil, memulai transformasi negara.
IPS: Bagaimana perkembangan ini tercermin dalam WSF?
WA: Semua perkembangan ini telah tercermin dalam WSF, dimana, seperti halnya di benua asal mereka, terdapat kecenderungan politik yang saling bertentangan di kalangan masyarakat. Anda mempunyai kecenderungan yang lebih mirip dengan kecenderungan Partai Rakyat dan kecenderungan lain yang lebih mirip dengan kecenderungan Venezuela dan Bolivia.
Namun yang penting adalah bahwa WSF dan gerakan-gerakan terkaitnya tetap independen terhadap pemerintah dan partai dan mempertahankan kemampuan mereka untuk mengkritik pemerintah ketika mereka mendamaikan AS dan neoliberalisme, seperti Brasil di bawah Lula, dan memberikan dukungan penting kepada pemerintah seperti Venezuela dan Bolivia. .
Mereka harus bisa menyatakan dukungan luas terhadap inisiatif seperti Alternatif Bolivarian untuk Amerika (ALBA) sambil mengkritik beberapa rencana kontroversialnya seperti pembangunan jaringan pipa minyak dan gas dari Venezuela ke Argentina, yang akan menciptakan masalah ekologi dan mengganggu stabilitas masyarakat adat. masyarakat.
Asalkan mereka tetap independen satu sama lain, gerakan sosial seperti WSF dan pemerintahan baru yang progresif dapat mengembangkan hubungan yang sehat dan positif.
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan