Gerakan Antiotoriter dibentuk pada tahun 2002 dengan tujuan utama untuk berpartisipasi dalam mobilisasi yang merugikan pada KTT Uni Eropa pada bulan Juni 2003 di kota Tesalonika. Didukung oleh kolaborasi erat tim dan individu dari kota-kota di seluruh Yunani, Gerakan Antiotoriter mengembangkan alasan antiotoriter mengenai semua pertanyaan Sidang, mempublikasikan pendapatnya, berpartisipasi dalam sebagian besar acara protes untuk sesi informal menteri dan perang di Yunani. Irak juga mempersiapkan kehadiran di Tesalonika, mengadakan acara selama satu minggu di Fakultas Teologi serta menampung ribuan demonstran di tempat yang sama dan akhirnya ikut aktif dalam kursus zona merah di kawasan Marmaras, dan demonstrasi keesokan harinya di jalan-jalan Tesalonika. Gerakan Antiotoriter adalah salah satu dari empat organisasi antiglobalisasi utama di Yunani
Setelah dua tahun persiapan intensif menghadapi KTT UE, semua pihak yang berpartisipasi dalam Gerakan Antiotoriter memutuskan untuk melanjutkan operasi kelompok yang membentuk jaringan kelompok sintetik di kota-kota besar Yunani dengan ciri-ciri sebagai berikut:
Suatu struktur organisasi yang menempatkan nilai-nilai minimum dan ruang lingkup kehadiran yang menjaga karakter kelompok sebagai sebuah gerakan dan tidak mentransformasikannya baik sebagai partai politik maupun tim.
Nilai-nilai inti minimum ini adalah:
– Sifat antiotoriter dalam ruang lingkup dan kerangkanya.
– Demokrasi langsung dalam pengambilan keputusan.
– Penolakan pendudukan segala bentuk kekuasaan.
Oleh karena itu gerakan antiotoriter bukanlah sebuah federasi melainkan sebuah organisasi bentuk terbuka yang dapat menerima banyak bentuk organisasi tanpa harus dilakukan oleh siapapun, asalkan diterima 3 nilai inti minimalnya.
Majelis gerakan Antiotoriter terbuka untuk umum dan diumumkan.
Setiap kota, majelis, atau individu mempertahankan otonominya selama tidak bersaing dengan kota lain. Gerakan Antiotoriter bertujuan untuk menjadi kerangka organisasi untuk konvergensi meskipun dalam setiap pertanyaan terdapat pendekatan penafsiran masalah sosial yang berbeda. Kesepakatan sentral akan dihasilkan dari rapat umum seluruh peserta setiap majelis yang akan diadakan dua kali atau lebih per tahun sesuai dengan kebutuhan dan penyelenggaraan festival Antiotoriter di tingkat nasional.
Penerbitan Gerakan Antiotoriter adalah surat kabar bulanan dengan cakupan Pan-Hellenic. Namanya BABYLONIA. Publikasi ini dikelola dan dikoordinasikan oleh majelis terpisah di tingkat nasional mengikuti 3 nilai inti kerangka organisasi Gerakan Antiotoriter. Tujuan surat kabar adalah terciptanya dialog yang berkesinambungan dengan masyarakat dari sudut pandang kontra informasi. Pemerintah harus mengumumkan dan menyebarkan suara-suara perlawanan dan solidaritas tanpa tersaring oleh saringan ideologis. Babilonia seperti Gerakan Antiotoriter bukanlah sebuah institusi kebenaran yang mati, namun sebuah proses untuk mempersenjatai kembali dialog.
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan