Hasil awal dari Konsultasi Nasional untuk Kualitas Pendidikan pemerintah Venezuela yang dirilis minggu ini, menggarisbawahi kemajuan dan tantangan yang dihadapi model pendidikan Bolivarian.
Konsultasi tersebut, yang diadakan antara bulan April – Juni tahun ini, menerima masukan dari lebih dari 7.2 juta individu di seluruh negeri, termasuk siswa, guru, dan orang tua. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi pandangan dan pengalaman mengenai sistem pendidikan negara tersebut dan bagaimana sistem tersebut dapat ditingkatkan di masa depan.
Pada hari Selasa dalam pertemuan dengan para profesional pendidikan di Caracas, Menteri Pendidikan Hector Rodriguez memaparkan hasil awal konsultasi tersebut.
Menteri melaporkan bahwa siswa secara keseluruhan dan masyarakat luas sangat menghargai sekolah dan pendidikan, baik sebagai manfaat individu, keluarga, dan masyarakat.
Umpan balik positif diberikan terhadap model sekolah Bolivarian sebagai sarana untuk meningkatkan pendidikan, serta kebijakan dan program lain yang diterapkan untuk meningkatkan partisipasi pendidikan dari taman kanak-kanak hingga universitas.
“Guru dan keluarga mendukung sekolah Bolivarian sebagai model pendidikan,” tulis Rodriguez setelah pertemuan tersebut.
Para pejabat juga menggunakan kesempatan ini untuk menyoroti kemajuan yang dicapai dalam inklusi pendidikan di bawah pemerintahan Bolivarian dari tahun 1999 – sekarang. Pada periode ini angka partisipasi pendidikan prasekolah telah meningkat dari 43.4 menjadi 70.7%, kehadiran di sekolah dasar dari 85 menjadi 92.2%, dan tingkat kehadiran di sekolah menengah dari 47.7 menjadi 75.1%.
Sementara itu, pendaftaran pendidikan tinggi telah meningkat dari di bawah 900,000 siswa pada tahun 2000 menjadi hampir 2.5 juta pada tahun 2009, menjadikan Venezuela sebagai negara dengan peringkat ke-5.th tingkat matrikulasi universitas tertinggi di dunia menurut UNESCO.
Pendidikan publik, termasuk di tingkat universitas, gratis di Venezuela. Beberapa program sosial juga hadir untuk memberikan buku pelajaran sekolah dan laptop Canaima kepada semua anak sekolah secara gratis.
Tantangan
Konsultasi tersebut juga menyoroti sejumlah bidang yang memerlukan perbaikan lebih lanjut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan partisipasi pendidikan, dengan perkiraan 775,000 anak-anak dan remaja masih berada di luar sistem pendidikan, terutama terkonsentrasi pada usia pra-sekolah dan menengah.
Dalam pidatonya yang digambarkan “jujur” oleh surat kabar anti-pemerintah El Nacional, Menteri Rodriguez juga mengatakan bahwa ada persepsi luas bahwa kualitas pengajaran di sekolah-sekolah di negara tersebut perlu ditingkatkan. Mayoritas dari mereka yang diajak berkonsultasi merasa bahwa hal ini lebih penting daripada mengubah kurikulum demi meningkatkan pendidikan.
“Siswa dan keluarga ingin guru dan pekerja sekolah lainnya menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Mereka semua merasa pelatihan guru harus ditingkatkan…ada 66 perguruan tinggi, banyak sebaran dan kualitasnya buruk di beberapa kasus,” ujarnya.
Permasalahan lain yang diungkapkan dalam konsultasi tersebut adalah perlunya memperbaiki infrastruktur sekolah, berbuat lebih banyak untuk mengatasi kekerasan dan intimidasi, dan menjadikan pusat pendidikan tidak terlalu “vertikal” dan lebih demokratis.
Hector Rodriguez mengatakan, temuan konsultasi tersebut akan dimasukkan ke dalam kebijakan pendidikan dan dibawa ke pusat-pusat pendidikan sehingga pemerintah dapat terus menerima masukan dan umpan balik.
“Idenya adalah mengubah foto ini menjadi dinamika baru yang memungkinkan kita mengubah dan memperbaiki keadaan. Meski pendidikan saat ini sudah lebih baik dibandingkan tahun 80an dan 90an…kita harus terus bersatu menggerakkan negara menuju pembangunan bangsa yang adil, bebas, dan berdaulat yang mampu mengembangkan potensinya secara maksimal,” ujarnya.
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan