RINGKASAN EPISODE
Dalam episode yang menggugah pemikiran ini, Dr. Henry Giroux membahas tantangan yang dihadapi pendidikan dalam aspek politik yang semakin terpolarisasi. Ia berpendapat bahwa pandemi ini telah meningkatkan fokus pada rasionalitas instrumental dan politik disposabilitas, sehingga melemahkan peran pendidikan yang bersifat sipil dan demokratis. Henry juga menekankan perlunya para pendidik untuk menumbuhkan “pedagogi perlawanan” yang memberdayakan siswa untuk menantang penindasan, mendapatkan kembali imajinasi, dan membangun masa depan yang lebih adil.
CATATAN EPISODE
**Catatan. Episode yang menampilkan Dr. Henry Giroux ini diproduksi bersama dengan Jaringan Pendidikan Transformatif Global.
Dalam episode Conversations4Citizenship yang penuh wawasan ini, kami mendapat kehormatan untuk berinteraksi dengan Dr. Henry Giroux, seorang sarjana terkemuka dalam pedagogi kritis. Giroux, yang memegang posisi bergengsi sebagai Ketua Beasiswa untuk Kepentingan Umum di Universitas McMaster, berbagi pemikirannya yang mendalam tentang berbagai topik mengenai pendidikan, demokrasi, dan perlawanan.
Giroux memulai dengan membahas politisasi pandemi dan dampaknya terhadap pendidikan, menekankan perlunya mengenali dan menyebutkan masalah-masalah yang semakin meningkat, seperti rasionalitas instrumental dan politik disposabilitas. Ia menyoroti pentingnya memahami pentingnya demokrasi dalam pendidikan dan tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi ini, termasuk kasualisasi pengajar dan penyelarasan pendidikan dengan nilai-nilai perusahaan dibandingkan kebajikan sipil.
Pembicaraan kemudian beralih ke konsep ruang dalam pendidikan, di mana Dr. Giroux menguraikan perlunya ruang kelas menjadi tempat keberanian, keamanan, dan nilai-nilai bersama. Ia menekankan pentingnya menerjemahkan pengetahuan menjadi tindakan yang menghubungkan masalah pribadi dengan masalah sosial yang lebih besar.
Dr. Giroux juga membahas peran harapan versus keputusasaan dalam pendidikan, dengan alasan bahwa keputusasaan adalah bentuk depolitisasi yang harus dilawan oleh para pendidik dengan menumbuhkan rasa keagenan dan kemungkinan dalam diri siswa.
Diskusi tersebut membahas tentang pendidikan perlawanan, dampak kondisi politik dan ekonomi terhadap kemampuan untuk melawan, dan pentingnya aksi kolektif dan gerakan sosial dalam memberdayakan individu untuk terlibat secara politik.
Dr Giroux mengkritik ideologi Trumpisme, menggambarkannya sebagai bentuk peningkatan fasisme yang mengancam demokrasi melalui promosi kulit putih, nasionalisme Kristen, dan teror pendidikan.
Episode ini diakhiri dengan pemikiran Dr. Giroux tentang privatisasi pendidikan, pentingnya pendidikan publik bagi demokrasi, dan perlunya investasi pada anak-anak dan masa depan. Ia juga berbagi wawasan mengenai pekerjaannya saat ini mengenai beban hati nurani dan bahayanya mengurangi seluruh aktivitas hanya untuk kepentingan komersial.
Episode ini dibawakan oleh Dr. Stella Micheong Cheong. Silakan berlangganan podcast melalui Apple, Google, Spotify, atau Amazon Music. Anda juga dapat mengikuti @c4c_ed di Twitter. Kami menantikan tanggapan Anda. Jika Anda ingin menjelajahi partisipasi dalam podcast kami dan mengirimkan postingan blog Anda ke C4C, jangan ragu untuk menghubungi kami melalui formulir partisipasi online atau kirim email kepada kami di [email dilindungi]
- Daftar Bacaan Lebih Lanjut
- Giroux, HA, & DiMaggio, AR (2024). Fasisme Diadili: Pendidikan dan Kemungkinan Demokrasi. Penerbitan Bloomsbury
- Giroux, H. (2023). Pendidik sebagai Intelektual Publik di Era Tirani. Pukulan Balik.
- Giroux, H. (2023). Masa Muda dan Kenangan Harapan di Era Sekali Pakai. Pukulan Balik.
- Giroux, HA, & PAUL, W. (2023). Pendidik dan pedagogi kritis: Penangkal otoritarianisme. Tinjauan Pendidikan Pembangunan.
- Giroux, HA (2022). Pedagogi perlawanan: melawan ketidaktahuan yang dibuat-buat. London: Akademik Bloomsbury.
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan