Ada pepatah populer di Argentina: mas vale estar solo que mal acompañado (lebih baik sendirian daripada ditemani orang yang buruk). Semakin banyak masyarakat Argentina yang bertanya-tanya apakah ini bukan waktunya untuk bertindak sendiri dan meninggalkan Lembaga Keuangan Internasional (IFI, IMF, Bank Dunia, dan Bank Pembangunan Inter-Amerika).
Selama kunjungan sepuluh jamnya ke Argentina pada tanggal 31 Agustus 2004, Direktur Pelaksana IMF Rodrigo Rato mengatakan kepada Presiden Nestor Kirchner: 'Di IMF kita mempunyai masalah yang disebut Argentina' . Kirchner segera menjawab: 'Saya punya masalah yang disebut 15 juta orang miskin', sebuah rujukan jelas pada apa yang Kirchner anggap sebagai akibat dari kesalahan resep kebijakan IMF selama beberapa dekade di Argentina.1
Pertukaran yang dingin ini merupakan indikator bahwa hubungan antara Argentina dan IMF tidak berjalan mulus. Faktanya, perjanjian tiga tahun dengan IMF, yang ditandatangani pada bulan September 2003,2 berada dalam ketidakpastian. Dalam kejadian yang sudah biasa terjadi, IMF menunda persetujuan tinjauan triwulan ketiga atas perjanjian yang dijadwalkan pada bulan Juli, dengan tuduhan bahwa Argentina tidak mematuhi reformasi struktural tertentu.
Dalam tinjauan sebelumnya, Argentina menanggapi penundaan IMF dengan mengancam akan gagal bayar (default) utangnya kepada lembaga tersebut sebesar $15 miliar.3 Namun kali ini, para pejabat Argentina mencoba strategi baru: Presiden Kirchner dan Menteri Ekonomi Roberto Lavagna memutuskan untuk secara sepihak menunda perjanjian tersebut hingga bulan Januari. , 2005 dan membayar IMF sesuai jadwal sebesar $1.5 miliar yang jatuh tempo antara bulan Agustus dan Januari. Meskipun pendekatan ini untuk sementara membuat IMF tidak mendukung Argentina, hal ini bukanlah sebuah pengaturan yang berkelanjutan. Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1, tanpa pembiayaan kembali pembayaran modal yang diberikan dalam perjanjian, Argentina harus menghadapi pembayaran utang yang mustahil di tahun-tahun mendatang, yang mencapai 8.2% dari PDB pada tahun 2005.4 Jumlah ini kira-kira setara dengan 35% dari total belanja pemerintah pada tahun 2005. jumlah yang tidak terpikirkan mengingat besarnya kebutuhan belanja pemerintah yang diperlukan untuk membatalkan kebijakan penghematan yang diamanatkan IMF selama 10 tahun dan besarnya krisis sosial. Menurut pemerintah Argentina, angka pengangguran mencapai 19.1%, setengah pengangguran mencapai 15%, 44% penduduk berada di bawah garis kemiskinan dan hampir 20% penduduknya miskin. 5
Tabel 1. Jadwal pelunasan utang 2005-2010
(dalam jutaan dolar)
Jenis Utang
2005
2006
2007
2008
2009
2010
1. Jumlah LKI
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan