Sebuah video diterbitkan minggu ini oleh organisasi hak asasi manusia B'Tselem menunjukkan seorang warga Palestina yang tidak bersenjata, diborgol, dan ditutup matanya, ditembak oleh tentara Israel dari jarak sangat dekat dengan peluru baja berlapis karet (bukan, seperti anggapan sebagian orang, "peluru karet").
Peristiwa itu terjadi awal bulan ini protes terhadap pembangunan tembok aneksasi di Nil'in. Tembok, memerintah "liar" oleh Mahkamah Internasional pada tahun 2004, akan terpisah penduduk desa Nil'in dari lahan pertanian mereka, yang berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat yang sangat bergantung pada pertanian.
Menurut B'Tselem, petugas yang menahan demonstran saat ditembak adalah seorang letnan kolonel. Prajurit yang menembakkan senjata itu, menurut warga sekitar, masih bertugas di unit yang sama keesokan harinya. Begitulah budaya impunitas yang telah dihasilkan oleh pemerintahan Israel berturut-turut, dimana tentara merasa bebas untuk memukul, menyiksa dan membunuh orang-orang yang tidak bersalah tanpa rasa takut sedikitpun akan hukuman.
Update: Tentara yang menembak demonstran tak bersenjata kini telah dibebaskan dan, ya, kembali ke unitnya.
B'Tselem laporan:
Berdasarkan pemberitaan pers, Polisi Militer telah membuka penyelidikan dan menangkap prajurit yang melepaskan tembakan. Rupanya, hingga video tersebut ditayangkan, pihak militer tidak melakukan penyelidikan Polisi Militer, dan memutuskan untuk melakukan pembekalan operasional. Berdasarkan laporan, pembekalan tersebut sampai ke meja Komandan Divisi Yudea dan Samaria (Tepi Barat), yang tidak memberi tahu Polisi Militer atau Kantor Hakim Advokat Jenderal, atau mengambil tindakan apa pun terhadap prajurit atau komandan batalion tersebut. Lin menyatakan, sehari setelah kejadian, mereka melihat tentara tersebut masih bertugas di unitnya.
Ketika ditanyai oleh penyelidik, tentara tersebut menyatakan, menurut laporan pers, bahwa komandan batalion telah memerintahkan dia untuk menembak tahanan tersebut. Namun sang komandan hanya mengakui bahwa dia telah memerintahkan tentaranya "untuk menakut-nakuti" orang-orang Palestina yang terikat."
ZNetwork didanai semata-mata melalui kemurahan hati para pembacanya.
Menyumbangkan